
SOSIAL MEDIA

Seperti yang kita ketahui, sosial media merupakan sebuah wadah yang menjadikan penggunanya untuk mampu membuat dan membagikan sebuah konten yang mana pembuat bertujuan untuk membuat orang-orang yang berada dalam jaringan sosial mampu untuk ikut berinteraksi. Namun, sebagai pengguna di era sekarang ini, tahukah kalian bagaimana awal mula munculnya sosial media dan sosial media apa yang pernah hadir pertama kalinya?

Berdasarkan presentasi dan konten yang dibagikan oleh kelompok Dialektika Semu, untuk yang pertama kalinya hadir dalam hidup manusia dan sangat membantunya hingga sekarang munculah email di tahun 1971. Hingga dengan arus perkembangan zaman, munculah berbagai sosial media yang lainnya dengan fiturnya masing-masing untuk membagikan konten penggunanya seperti MIRC, Kaskus, Friendster, Yahoo Messenger, Facebook, Youtube, Twitter, Path, Snapchat hingga Instagram. Aplikasi-aplikasi tersebut telah mengalami pasang surut kehidupan dikarenakan kurang inovasi baru hingga penggunanya mulai menurun. Sehingga, untuk mempertahankan jumlah dari penggunanya, aplikasi tersebut membuat beberapa fitur yang sudah digunakan oleh aplikasi lainnya.
Dari berbagai sosial media yang ada, hal yang sangat menarik untuk dibahas ialah Path yang lahir di tahun 2010. Path merupakan fitur yang mana penggunanya dapat membagikan lokasi mereka ketika mereka sedang berada di luar rumahnya hingga membuat para pengikut dari penggunanya mampu mengetahui dimana mereka sedang berada. Namun sayangnya, di tahun 2018 Path berakhir gulung tikar. Penurunan jumlah pengguna yang sangat signifikan merupakan hal utama penyebab Path tutup selamanya. Padahal, jika founder dari aplikasi tersebut mampu membuat sesuatu yang baru dan sedikit kreatif, hal itu akan semakin menarik minat dari penggunanya dan menjadikannya sebagai sebuah trend.
https://dailyillini.com/opinions/columns-opinions/2017/10/24/dont-depend-social-media-happiness/

Hal yang berbeda ditampilkan kelompok dengan memberikan topik untuk studi kasus bersama dengan teman-teman di kelas. Topik yang mereka ambil pun sangatlah menarik yaitu menunjukkan contoh-contoh akun yang memberikan komentar-komentar yang beragam, seperti akun sosial media ahmad dhani dan akun sosial media istri dari andre taulani dan meminta kelas untuk memberikan tanggapan mereka mengenai tindakan yang dilakukan pemilik akun media sosial yang ditampilkan. Kebanyakan menjawab bahwa tindakan yang mengatakan kata-kata kasar dan terkesan menjatuhkan bukanlah tindakan yang bijak untuk dilakukan dalam bersosial media. Cukup disayangkan bahwa kelas tidak mengambil banyak inisiatif untuk meningkatkan tanggapan dalam studi kasus yang dibawakan.


Untuk menyikapi tindakan-tindakan yang tidak sepatutnya, kelompok telah memberikan pemahaman mengenai THINK(True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind) sebelumnya, tapi akan lebih baik jika konsep ini ditempatkan setelah adanya studi kasus sehingga topik pada studi kasus dapat ditutup dengan kesimpulan dan penekanan dengan pentingnya konsep ini dalam bersosial media.