top of page

Teori Komunikasi Massa

Berdasarkan penyampaian yang dilakukan oleh kelompok, komunikasi massa merupakan komunikasi yang disampaikan untuk khalayak umum, anonim, dan heterogen yang mana komunikasi ini bersifat satu arah dan media massa menimbulkan keserempakan. Dalam laman yang dimuat, kelompok membawakan beberapa definisi teori komunikasi massa dari beberapa ahli seperti Bittner, Gerbner, Meletzke, Freidson, dan Weight, Dari hasil diskusi serta kuis yang dilakukan oleh kelompok Thoughtscation, kelompok kami mendapatkan teori mengenai teori kultivasi. Teori ini merupakan teori yang memfokuskan pada proses penanaman nilai yang dilakukan oleh media massa seperti televisi. Dalam mengerjakan kuis ini, kami menjelaskan teori ini menggunakan contoh sinetron yang ada di televisi. Program televisi menayangkan bagaimana nilai dan norma kehidupan kita sehari-hari dan apa yang terjadi jika hal itu tidak dilaksanakan berdasarkan apa yang sedang terjadi di masyarakat.

cats.jpg

Bagian menarik yang terdapat pada presentasi kali ini lebih kepada bagaimana pembawa materi memberikan kesempatan bagi audiens untuk membentuk kelompok dan menganalisis sendiri salah satu teori yang telah dibawakan. Namun, kelompok sempat kewalahan menghadapi audiens yang berdiskusi dengan suara keras dan sempat ricuh, selain itu, sebenarnya akan lebih baik jika studi kasus dipimpin langsung oleh masing-masing anggota dari kelompok presentasi sehingga audiens yang dikelompokkan lebih terarah dan diskusi berjalan lebih terkendali. Selain itu perlu diperhatikan juga penyampaian materi yang dilakukan oleh kelompok yang masih sedikit bertele-tele.

 

Dalam teori yang dibawakan kelompok sebenarnya sangatlah menarik, Apalagi beberapa teori seperti teori jarum suntik dapat dilihat langsung dalam kehidupan sehari-hari dan seharusnya dapat dianalisis lebih jauh kefektifan dari masing-masing teori, karena sepertinya meski teori jarum suntik sebenarnya dikatakan tidak cocok dan dianggap tidak ada, malah sebaliknya beberapa kasus terutama di bidang politik pada era ini cukup memperlihatkan bagaimana teori jarum suntik bekerja pada masyarakat. Terutama saat pemilihan calon presiden karena masing-masing kandidat memberikan kampanye mereka dan ungkapan-ungkapan publik yang saling bertujuan untuk memengaruhi pengikut mereka sehingga tidak berpindah haluan. Salah satu contoh kasusnya yang berkaitan dengan politik namun juga ekonomi adalah ketika salah satu calon membahas tentang hutang negara yang dikatakan seharusnya bisa dibayarkan yang membuat orang-orang merasa bahwa pemimpin negara saat ini tidak bekerja dengan baik, padahal dalam kasus tersebut diperlukan pemahaman lebih lanjut mengenai perekonomian dan pembangunan negara yang perhitungannya sebenarnya tidak hanya soal membayarkan hutang. Namun, masyarakat awam yang tidak mengerti mengenai itu menelan bulat-bulat fakta bahwa hutang indonesia bukannya berkurang justru bertambah dan mengakibatkan kelompok oposisi mempertahankan pengaruhnya pada pengikutnya dan masyarakat yang awalnya tidak mendukungnya menjadi mempertimbangkan hal tersebut.

bottom of page