top of page
mev-11010904.jpg

CATATAN DI BALIK TUMPUKAN KERTAS

Sejarah pertama koran dimulai dari Amerika, yang pada saat itu masih di bawah kekuasaan inggris. Benjamin Harris membuat suatu gagasan bahwa terdapat suatu media untuk menyebarkan berita, yang mana dia menceritakan permasalahan pemerintahan di daerahnya yang membuatnya kemudian harus membuat koran yang dibuatnya ditutup oleh pemerintah. Ide ini kemudian dilanjutkan 14 tahun setelahnya oleh beberapa orang yang juga berpikiran untuk menciptakan suatu media yang menyebarkan informasi kepada masyarakat. Namun, semuanya memiliki masalahnya tersendiri diantaranya topik yang kurang menarik bagi masyarakat sampai pembuatan koran yang tidak meminta izin kepada pemerintah dan menyebabkan semua koran tersebut harus ditutup. Selanjutnya koran akhirnya mulai berkembang lagi ketika era

revolusi terjadi di Amerika Serikat,yaitu ketika John Peter Zenger mengkritik pemerintah Inggris pada masa itu hingga menjebloskannya ke dalam penjara, saat itu kemudian koran mulai sangat digencarkan untuk memberikan opini-opini hingga akhirnya mendongkrak perjuangan kebebasan Amerika dengan diproduksinya surat kabar yang membahas mengenai perkembangan politik dan mulai dikenalnya kebebasan pers. Dari sinilah kemudian perkembangan koran mulai mencapai peningkatan, dengan bebebagai surat kabar bermunculan dan ditemukannya mesin untuk mencetak koran secara massal.

Dalam perkembangan berikutnya juga muncul suatu istilah yang terjadi akibat adanya perseteruan oleh Liga New York City yang membeli New York Journal dan perseteruan melibatkan penyebaran berita kematian, tidak menghormati, dan bencana. Dalam hal ini kemungkinan terjadi penyebaran berita yang dimaksudkan untuk menjatuhkan satu sama lain atau khususnya kepentingan dari masing-masing surat kabar. Namun, penjelasan mengenai jurnalis kuning tidak dijelaskan secara rinci dalam blog ini hingga terdapat berbagai makna ganda yang didapat dari penjelasannya mengenai jurnalis kuning. Selanjutnya, perkembangan koran 1900-1920 menunjukkan adanya 

penurunan yang drastis yaitu sebanyak 60% yang diduga dikarenakan adanya 

editable-old-newspaper-template-powerpoi

peningkatan harga pada kertas kuarto. Lalu, perkembangan dunia percetakan kemudian menghadirkan berbagai bentuk pilihan bacaan secara cetak yang berupa tabloid, majalah dan sebagainya. 

Pantja Raja.jpg
genootschap.jpg
Revue Indonesia 150 dpi.jpg

Sementara itu, di tahun 1853 majalah pertama terbit di Indonesia dengan judul Tijdschrift voor Indische Taal-Lan-den Volkenknde yang mana majalah ini diterbitkan oleh Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia saat masa penjajahan Belanda di Indonesia. Di Indonesia sendiri majalah mulai menunjukkan dirinya menjelang awal kemerdekaan. Hingga pada tahun 1945 munculah majalah bulanan yang bernama Pantja Raja (Panca Raya) dimana Markoem Djojo Hadisoeparto menjadi pemimpin redaksinya. Di awal kemerdekaan terbit juga majalah yang bernama Reuve Indonesia yang mana majalah ini dipimpin oleh Soemanang. Majalah ini berhasil memunculkan gagasan bahwa diperlukan adanya koordinasi serta kerja sama antara surat kabar dan majalah untuk membangun persatuan dan kesatuan nasional dan menegakkan kedaulatan rakyat. Namun, pada masa sebelum kemerdekaan, majalah Indonesia adalah salah satu koleksi yang berada di Mseum Penerangan. Majalah tersebut antara lain ialah majalah Soewara Moehammadijah, majalah Adil, dan majalah Daulat Ra’jat. Dari sini kami menyimpulkan bahwa perkembangan surat kabar dimulai dengan harapan menyampaikan gagasan kepada public, yang mana ide ini kemudian menjadi sangat diperhitungkan ketika Amerika melakukan revolusi terdapat kekuasaan inggris sehingga muatan politik sangat kental terasa dalam perkembangan majalah pada masa itu hingga setelah perang dunia pertama kemudian dibentuklah surat kabar lainnya dengan muatan yang lebih ringan seperti tabloid, majalah, dan lainnya. Indonesia sendiri berhasil menerbitkan surat kabar dan majalah dikarenakan adanya perang dunia yang masih berkaitan dengan penjajahan yang terjadi di Indonesia. Hingga saat itu, surat kabar dijadikan media untuk menyampaikan kepada masyarakat mengenai apa yang terjadi di Indonesia di masa menghadapi momen penjajahan. 

​

bottom of page